MANADO, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan kegiatan Pelatihan Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Pendidikan pada (27-28/07) di Hotel Swiss-Bel Manado. Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 orang perwakilan OSIS dan BEM dari beberapa SMA/SMK dan Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara. Tak ketinggalan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan perwakilan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah (FUAD), yakni Taufiq Lovonita yang aktif sebagai mahasiswa program studi Sosiologi Agama (SA) semester VII sekaligus menjabat sebagai Ketua DEMA FUAD IAIN Manado.
Adapun Kegiatan Pelatihan Penggiat Anti Narkoba bertujuan agar penggiat anti narkoba di lingkungan pendidikan mempunyai pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta meningkatkan kepedulian untuk ikut berperan serta dan berpartisipasi aktif dalam program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) khususnya di lingkungan sekolah/perguruan tinggi masing-masing agar tercipta lingkungan yang bersih dari narkoba.
Selama dua hari, para peserta diberi bekal berupa materi teori serta praktek antara lain: a) Pengetahuan tentang Narkoba dan Permasalahannya oleh Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol. Drs. Charles H. Ngili, M.H; b) Penanganan Rehabilitasi untuk Penyalahguna Narkoba oleh Kabid. Rehabilitasi BNNP Sulut dr. Reine Wowiling, MARS; c) Penyebaran Informasi melalui Media Online, Team Building dan Pembuatan Action Plan oleh Kabid. Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Sulut Sam G. Reti.
Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol. Drs. Charles H. Ngili, M.H, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada para peserta. Diharapkan nantinya para penggiat yang telah dilatih dapat terjun ke lingkuan sekolah dan masyarakat sebagai perpanjangan tangan BNNP Sulut untuk menyebarkan informasi tentang narkoba. Selain tujuan sosial untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di sekitar lingkungan penggiat, aksi dari mereka nantinya juga adalah salah satu jalan ibadah dan kecintaan pada Indonesia. Hal ini harus dipupuk dan diaplikasikan mulai dari lingkungan terkecil di sekitar penggiat. Kegiatan ini tidak ahanya berakhir dalam pelatihan saja namun para peserta dibuatkan group online (WA) oleh BNNP Sulut agar mereka bisa berkomunikasi dan kami bisa terus memantau perkembangan dari Action Plan yang telah mereka buat. Kalo tidak siapa lagi ? Bangun negara Indonesia menjadi negara maju, adil, sejahtera dan bebas penyalahgunaan narkoba.
Saat kegiatan hari pertama selesai, salah satu peserta langsung melakukan Action Plan dengan merefleksikan apa yang dia dapatkan pada materi pertama. Dengan membuat meme (Meme adalah ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam sebuah budaya) yang kemudian dibagikannya di facebook.
Taufiq Lovonita, selain aktif di lembaga kemahasiswaan DEMA di kampusnya, ia juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di luar kampusnya yang berkaitan dengan program studinya. Tak hanya itu, ia memiliki keahlian khusus yang dipelajarinya saat duduk di bangku SMK yaitu kemampuan multimedia.
“Alhamdulillah, saya memiliki sedikit pengetahuan di bidang IT seperti multimedia. Oleh karenanya saya mengcoba mengintegrasikan kelebihan saya tersebut dengan fokus studi saya Sosiologi Agama di FUAD. Yaitu dengan mencoba merefleksikan apa yang saya dapat di pelatihan BNNP Sulut dengan kemampuan IT saya dengan membuat meme yang berisikan pesan-pesan tentang bahaya narkoba yang kemudian saya bagikan kepada teman-teman di media sosial. Harapan saya dengan membagikan (shareing) ke 1 teman, sama juga dengan kita menyelamatkan/menolong teman tersebut, apalagi klo dia share lgi ke temannya yg lain, alangkah banyaknya teman2/adik2/saudara/i kita yg tertolong. Inilah proses integrasi antara kampuan IT dan materi dari BNN dengan Ilmu keUshuludinan yang saya dapatkan. Hal ini merupan metode dakwah modern dengan memanfaatkan media sosial.” (TL)
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.