Manado — Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado menyelenggarakan Kuliah Umum pada Selasa, 18 November 2025 bertempat di Gedung Aula IAIN Manado. Kegiatan ini mengangkat tema strategis “Problematika Masyarakat Muslim Minoritas: Kuota Haji dan Produk Halal.” Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FUAD, Dr. Sahari, yang dalam sambutannya menegaskan bahwa isu keberagamaan masyarakat Muslim minoritas di wilayah seperti Sulawesi Utara membutuhkan perhatian khusus, terutama terkait pelayanan haji dan kepastian produk halal.
Kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber utama. Pemateri pertama, Dr. H. Kalo Tahirun, MH., Ketua Juru Sembelih Halal Sulawesi Utara, memaparkan berbagai problematika seputar produk halal di wilayah Sulawesi Utara. Ia menyoroti tantangan penjaminan halal di daerah minoritas Muslim, mulai dari minimnya SDM penyelia halal hingga rendahnya kesadaran pelaku usaha dalam mengurus sertifikat halal. Hal ini ditambah dengan masih minimnya tenaga juru sembelih halal yang dapat menjamin daging yang dikonsumsi umat Islam terjamin kehalalannya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan masyarakat perlu diperkuat untuk memperluas edukasi dan pendampingan sertifikasi halal.
Materi kedua disampaikan oleh H. Wahyudin Ukoli, S.HI, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Provinsi Sulawesi Utara. Ia menguraikan perkembangan kebijakan kuota haji, mekanisme pembagian kuota daerah, serta upaya pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji meski berada di provinsi dengan jumlah umat Islam minoritas. Wahyudin juga menekankan pentingnya literasi haji di kalangan mahasiswa agar dapat menjadi agen edukasi di masyarakat.
Kegiatan dipandu oleh Moderator Nurhayati Otta, SH., dan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Ketua Panitia, Dr. Mardan Umar, M.Pd. menyampaikan bahwa tema ini sengaja diangkat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kebijakan baru kuota haji dan masalah produk halal yang dikaji secara ilmiah dan berbasis data dan regulasi.
Acara ini dihadiri oleh para Wakil Dekan FUAD, Ketua dan Sekretaris Program Studi, dosen-dosen FUAD, serta ratusan mahasiswa. Kehadiran mereka mencerminkan besarnya perhatian civitas akademika terhadap isu-isu kontemporer yang dihadapi masyarakat Muslim minoritas.

Di akhir kegiatan, pihak fakultas menyampaikan harapan agar mahasiswa FUAD terus meningkatkan wawasan kritis dan sensitivitas sosial dalam memahami dinamika keagamaan di tengah masyarakat multikultural, khususnya terkait halal dan haji yang menjadi kebutuhan fundamental umat Islam.(Mu)


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.