Dosen FUAD menjadi Peserta Pelatihan Moderasi Beragama dan Internalisasi Ekoteologi di UIN SATU Tulungagung, Jawa Timur

Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA), Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan beasiswa kategori non-gelar kepada 240 peserta melalui program “Pelatihan Moderasi Beragama dan Internalisasi Ekoteologi”. Beasiswa ini merupakan salah satu program pembiayaan PUSPENMA yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Tercatat jumlah pendaftar pada program ini sebanyak 4.102 pendaftar dari seluruh Indonesia, dengan salah satu syarat pendaftar berstatus Guru, Dosen, Tenaga Kependidikan, Ustadz/Kyai Pondok Pesantren/Pemuka Agama atau Pegawai Kementerian Agama.

Lisa Anjani Siwi, M.A. Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, menjadi salah satu dari 240 pendaftar yang dinyatakan Lulus dan menjadi satu-satunya peserta dari IAIN Manado yang ikut dalam kegiatan ini. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di empat Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan UIN Kudus. Tiga peserta dari Sulawesi Utara, yaitu yang Lisa Anjani Siwi, M.A yang mewakili IAIN Manado, Leidi Asterina Lontaan, M.Si., Theologi mewakili IAKN Manado dan Rahmathias Jusuf, M.Pd mewakili MAN 1 Manado ditempatkan di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, pelaksanaan sejak tanggal 19 November 2025 sampai dengan 25 November 2025.

Terdapat sederet Narasumber berkompeten yang hadir pada pelatihan ini, diantaranya Prof. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T., Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPMSDM) Kemenag RI, Prof. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. Rumadi Ahmad, M.Ag., Deputi V Staf Kepresidenan bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan HAM. Ada pula Kepala PUSPENMA yaitu Dr. Ruchman Bashori, M.Pd., dan sederet Narasumber hebat lainnya.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada Konsep Moderasi Beragama saja, namun membahas juga mengenai Internalisasi Ekoteologi dalam kehidupan beragama sebagai bagian dari perjalanan spiritualitas manusia kepada pencipta-Nya melalui alam atau lingkungan sekitar. Bahwa menjaga alam adalah bagian dari ajaran semua agama maupun kepercayaan apapun, maka tidaklah sulit menjaga alam bagi manusia beragama tentunya. Semoga Rekomendasi Kebijakan yang telah disusun oleh 240 peserta Pelatihan ini dapat menjadi langkah pijak bagi Kementerian Agama dalam merawat Moderasi Beragama dan lingkungan kita dalam konsep Ekoteologi, bagi Indonesia yang lebih baik lagi. Amin

(Admin/SahabatIcha)