Manajemen Dakwah

Berangkat dari pemahaman Dakwah sebagai aktivitas dan ilmu, IAIN Manado mendirikan Program Studi Manajemen Dakwah pada Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah sejak tahun 2014 lalu. Prodi ini merupakan salah satu jurusan di lingkungan STAIN Manado, kemudian setelah STAIN beralih status menjadi IAIN pada tahun 2015 sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 147 tahun 2014 tentang perubahan STAIN Manado menjadi IAIN MANADO, maka Jurusan Manajemen Dakwah (MD) berubah menjadi Program Studi Manajemen Dakwah di bawah naungan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Dakwah dipahami sebagai sebuah ilmu yang terikat dengan disiplin-disiplin keilmuan lain. Dalam hal metodologis misalnya, ilmu dakwah menilai perlunya mengadopsi konsep dan teori keilmuan yang telah mapan. Hal demikian dimaksudkan agar dakwah sebagai ilmu dapat tetap eksis ditengah pesatnya perkembangan keilmuan modern. Dari sini, dakwah  kemudian mendapat porsi yang harus diteliti, dipelajari sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kehidupan sosial saat ini sedang diperhadapkan dengan problem kemanusiaan yang begitu kompleks. Kemiskinan, konflik antar golongan, patologi sosial hingga tindakan kriminal menjadi fenomena yang tak terbendung. Ditambah dengan kondisi masyarakat multikultural yang mesti dihadapi dengan manajemen dakwah yang profesional dan proporsional.

Profil Lulusan

Menyiapkan Lulusan manajemen dakwah menjadi calon:

  1. Menjadi dai/dai’ah profesional berwawasan multicultural
    • Menjadi da’i/da’iyah profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas berkaitan dengan agama dan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya,
    • Memiliki perilaku yang bermoral tinggi,
    • Mengetahui kebutuhan masyarakat yang bersumber dari berbagai fenomena dan kejadian yang terjadi dalam masyarakat
  2. Menjadi peneliti dibidang ilmu manajen dakwah
  • Memiliki kemampuan penelitian dibidang ilmu manajemen dakwah,
  • Menguasai metodologi serta terampil dalam menulis dan memproduksi pengetahuan dibidang ilmu dakwah.
  1. Menjadi pengelola pada lembaga dakwah (profit/non profit) organisasi masyarakat, NGO, organisasi politik, pengelolaan lembaga Islam baik di instansi pemerintah, swasta dan lembaga lain
    • Memiliki keterampilan dalam mengelola lembaga-lembaga dakwah dan kemasyarakatan dengan pendekatan manajemen secara profesional,
    • Mengedepankan sikap saling menghormati dan menghargai untuk mengurangi konflik,
    • Mengetahui kebutuhan lembaga secara individu maupun kelompok.
  2. Menjadi ahli komunikasi di bidang dakwah keagamaan berbasis multicultural
  • Memiliki kemampuan komunikasi dalam memberikan penjelasan dan pendampingan terhadap penceramah dan lembaga-lembaga dakwah lainnya,
  • Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
  • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
  • Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
  • Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
  • Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
  • Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
  • Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
  • Memiliki sikap menolong tanpa pamrih,
  • Memiliki kepekaan dan ketertarikan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

 

Visi Program Studi MD :

“Menjadi pusat pendidikan dan pengkajian Manajemen Dakwah yang progresif dan responsif dengan sosio-kultural Islam di kawasan Indonesia Timur dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat multikultural (2021)

Misi Program Studi MD :

  1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran dalam bidang Manajemen Dakwah.
  2. Meningkatkan penelitian dalam bidang Manajemen Dakwah.
  3. Meningkatkan peran serta Prodi dalam bidang Manajemen Dakwah di masyarakat multikultural.
  4. Memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan tridharma Perguruan Tinggi.